• Setelah hampir tujuh dasawarsa Indonesia merdeka, pengangguran di negeri ini masih tinggi. Bahkan masalah ketenagakerjaan semakin complicated. Lalu, apa yang harus dilakukan, terutama oleh generasi muda? Keluar dari pusaran itu.

    Bagaimana caranya? Jangan lagi berharap untuk menjadi pencari kerja. Jadilah pencipta lapangan kerja, dengan menjadi pengusaha. Dengan begitu, kita tak hanya berkontribusi memecahkan masalah itu, tapi juga beralih dari sekadar anak muda yang berpenghasilan pas-pasan menjadi berpenghasilan tak terbatas alias punya banyak uang.

    Untuk bisa menjadi kaya, pola pikirnya perlu dipelajari, karena pola pikir mereka berbeda dengan orang rata-rata. Orang kaya percaya kehidupan mereka bergantung pada seberapa besar dan seberapa serius usaha mereka. Orang kaya bersedia menanggung risiko, termasuk menghadapi kegagalan. Cara menjadi kaya dengan banyak memberi/berbagi, banyak dalil dan buktinya.

    Umumnya orang-orang yang berpikir besar dan orang-orang besar senang memberi/berbagi atau bersedekah. Tapi, bukankah bersedekah membuat harta berkurang? Bukan. Karena sedekah tak bisa dihitung pakai matematika biasa. Di sekolah-sekolah, penggunaan otak kirilah yang banyak dilatih. Itulah yang membuat para lulusan sekolah tak banyak yang berani menciptakan lapangan kerja.

    Kalau begitu, apakah sekolah atau kuliah tak penting? Penting. Tapi, tujuan kuliah bukan untuk menjadi kaya. Melainkan untuk mengubah dan membentuk pola pikir, agar pola pikir kita lebih luas dan terbuka. Lalu, di umur berapa sebaiknya kita menjadi pengusaha?

    Kalau bisa dipercepat, kenapa mesti diperlambat? So, makin cepat makin baik. Tuhan menciptakan kita dengan jatah gagal yang berbeda-beda, makin cepat jatah gagal dihabisi, makin cepat sukses diraih. Kalau ingin kaya jadilah pebisnis yang juga rajin bersedekah. Sehingga hasilnya lebih berkah dan lebih berlimpah.

    Oleh Kita






    Follow articles RSS
    Follow comments' RSS flux